Wednesday, November 4, 2009

Alhamdullillah dari Too Phat, Yasin, Ahli Fiqir & Dian Sastrowardoyo

google
Dian Sastrowardoyo :
Disaat waktu berhenti, kosong
Dimensi membutakan mata, memekakkan telinga
Lalu diri menjadi hampa
Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka
Sadarku akan hadirmu, mematahkan sendi-sendi yang biasanya tegak berdiri

Yasin :
Ult li albi bisaraha
Hayya nab'idil karaha
Syakkireena a'kulli ni'ma
Ba'ideena anil fattana

Malique :
Merenungi luar jendela, mengagumi kebesaran Yang Maha Esa
Ku menilai kehidupan dari sudut berbeza
Tak memadai hanya kecapi rasa selesa
Maukan harta yang mampu beli 1 semesta
Berpesta ke pagi botol bergelimpangan
Kekasih muda bukan setakat berpegang tangan
Harta dan jamuan nafsu tidak berkekalan
Bila menjelang tua bukan itu jadi bekalan
Dan jangan puisi ini salah ditafsir pula
Bukan berkhutbah cuma betuli diri jua
Ingin hidup sempurna aset nilai berjuta
Saling tukar wanita, senyum dan mati tua
Bakat dikurnia jangan disalah guna
Jangan kufur nikmat yang diberi percuma
Guna kelebihan untuk hikmah bersama
Jagalah nama hidup penuh pementasan dan drama
Ada berisi, ada yang kurus, ada melencong, ada yang lurus
Bukan semuanya tulus
Ada sempurna, ada kurang upaya, ada yang jadi buta hanya bila sudah kaya
Sebesar rumah bermula dengan sekecil bata
Boleh hilang dalam sekelip mata
Ucaplah Alhamdullillah, bukannya sukar
Kerna semua nak kaya atau besar
Tetap Allahuakbar!

Yasin :
Ult li albi bissaraha
hayya nab'idil karaha
Syakkireena a'kulli ni'ma
ba'ideena anil fattana

Joe Flizzow :
Jadikanlah ku tentera Fisabillillah
Yang tertera di kalimah harap memanduilah
Entah apabila persimpangan tiba
Hidup penuh rintangan harus ku hadapinya
Harapku tidak terlupa diri bila gembira
Dan mula mencari Kau di saat hiba
Ku cuma manusia penuh dengan kesilapan
Tapi bisa membezakan cahaya dan kegelapan
Tabah bila dihalangan duri onak dan cubaan
Teguh bila dicobakan keruh kuasa dan perempuan
Sentiasa legar diminda, dikejar dan dipinta
Dari zaman bermula hingga ke akhirnya
Ku mengerti siapa ku tanpamu di sisi
Dan apa guna posesi juga posisi
Sementara ini cuma hanya puisi
Nukilan tulisan dan bisikan isi hati
Mencari ketenangan, menjiwai peranan
Menepati saranan, janji juga saranan
Alhamdullillah atas kurniaan rezeki
Moga tidak terleka dalam perjalanan ini

Yasin :
Ult li albi bissaraha
Hayya nab'idil karaha
Syakkireena a'kulli ni'ma
Ba'ideena anil fattana

Ahli Fiqir :
Aku yang memandang di dalam lubuk hati
Mencari-cari zat rahsia yang katanya tersembunyi
Aku yang melihat alam meliputi wujud menyertai
Lalu ku pindahkan alam ke dalam mata hati
Aku hakiki, aku mengerti segala yang terjadi di langit dan di bumi
Gunanya tiada fantasi, pelik dan benar
Qada dan Qadar, Kau berikanlah aku kekuatan
Agar dapat ku hindarkan segala kesesatan
Usah kau biar nafsuku terliur dari pandangan majazi ini
Aku yang hodoh lagi hina amat benar merindui
Moga cahaya lailatul tak membutakan mataku
Semoga segala puji takku meninggi diri
Moga segala janji dapat juga ku penuhi
Moga dapatku hadapi tikaman dari belakang
Lidah setajam pisau, ku tidak akan risau
Dengan cabaran sepanjang perjalanan
Ku pasrah, ku akur
7, 8, 6, Alhamdullillah syukur

Dian Sastrowardoyo :
Sujudku pun tak akan memuakan inginku
Tuk hanturkan sembah sedalam kalbu
Adapun ku sembahkan syukur padaMu Ya Allah
Untuk nama, harta dan keluarga yang mencinta
Dan perjalanan sejauh ini yang tertempa
Alhamdullillah pilihan dan kesempatan
Yang membuat hamba mengerti lebih baik makna diri
Semua lebih berarti akan mudah dihayati
Alhamdullillah, Alhamdullillah, Alhamdullillah

No comments: